Konsep Korelasi
- Analisis Korelasi, metode statistika inferensial untuk mendapatkan derajat hubungan linier antar variabel (bivariable).
- Koefisien Korelasi, adalah ukuran derajat hubungan antar variabel.
- Arah Hubungan, arah hubungan pada koefisien korelasi adalah positif (+) dan negatif (-)
Sifat Koefisien Korelasi
- Nilai koefisien korelasi berkisar antara -1 dan 1
- Nilai koefisien korelasi positif (+) menunjukkan hubungan yang searah. Artinya, apabila nilai variabel bebas meningkat, maka nilai variabel terikat juga ikut meningkat (begitu pula sebaliknya).
- Nilai koefisien korelasi negatif (-) menunjukkan hubungan yang berlawanan arah. Artinya, apabila nilai variabel bebas meningkat, maka nilai variabel terikat akan menurun (begitu pula sebaliknya).
Gambar 1. Arah korelasi (Image from Questionpro.com)
Analisis Korelasi dan Kausalitas
- Dalam KBBI menunjukkan bahwa kata “korelasi” artinya kejadian sebab akibat (kausalitas).
- Meski demikian, analisis korelasi dalam statistik tidak menunjukkan hal yang sama.
- Analisis Korelasi hanya menggambarkan keeratan hubungan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya
Hipotesis Uji Korelasi {$hipotesis}
- Hipotesis:
\(H_0:\)
Tidak ada korelasi antara variabel X dan Y
\(H_1:\)
Terdapat korelasi antara variabel X dan Y
- Tingkat signifikansi -> 0.05 ($\alpha = 0.05$)
Kriteria Koefisien Korelasi
- Selain hasil uji hipotesis, uji korelasi juga memberikan hasil besar koefisien korelasi.
- Kriteria korelasi dapat diklasifikasikan berdasarkan besar koefisien korelasinya:
- 0.00 - 0.29, derajat hubungan sangat lemah
- 0.30 - 0.49, derajat hubungan lemah
- 0.50 - 0.69, derajat hubungan cukup kuat
- 0.70 - 0.79, derajat hubungan kuat
- 0.80 - 1, derajat hubungan sagat kuat